Minggu, November 02, 2008

CARA PRAKTIS BERPUASA

RESENSI BUKU



Judul buku : Doa dan Puasa Menentukan Masa Depan
Pengarang : Derek Prince
Cetakan : Ketiga
Tahun : September 2005
Penerbit : Derek Prince Ministries Indonesia
Halaman : 200 hal.


Bagi umat Kristen, doa sudah merupakan hal yang lumrah. Bagaimana dengan puasa? Jika umat Muslim berpuasa selama bulan Ramadhan, bagaimana dengan umat Kristiani? Adakah bulan, minggu atau hari tertentu pelaksanaannya?
Umat Kristen memandang puasa sebagai hal yang sangat penting. Dalam Matius 6: 1 – 18 Yesus mengajar murid-muridnya mengenai 3 kewajiban yang saling berkaitan: memberi sedekah, berdoa dan berpuasa (hal. 3). Berdoa dan berpuasa berada dalam kedudukan yang sejajar. Jadi, kalau Yesus mengharapkan murid-Nya selalu berdoa secara teratur, berarti Dia juga mengharapkan mereka selalu berdoa secara teratur.
Buku yang berjudul Doa dan Puasa Menentukan Masa Depan ini ditulis oleh Derek Prince. Secara pribadi ia sudah menjalankan doa dan puasa selam puluhan tahun. Dia juga telah menulis buku sebanyak 40 buah dan telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 50 bahasa. Siaran radio dalam bahasa Inggris Today with Derek Prince menjangkau separuh penduduk dunia. Demikian juga dengan kasetnya yang sudah beredar sangat luas.
Buku ini terdiri dari 12 pasal di mana mulai pasal 6 sampai pasal 12 membahas tentang puasa. Sementara pasal 1 – 5 membahas tentang pentingnya orang Kristen menjadi garam dunia. Orang Kristen dapat mendoakan orang lain, pemerintah dan hamba Allah. Buku ini juga dilengkapi dengan kesaksian pribadi Derek Prince mengenai kuasa doa, serta penerapan doa dan puasa oleh bangsa Amerika yang dirintis oleh para pendahulu yang mendirikan negara tersebut dan diteruskan oleh pemimpin selanjutnya termasuk Presiden Abraham Lincoln..
Derek Prince menyatakan berpuasa meningkatkan kuasa doa. Ada masalah yang cukup dipecahkan melalu doa saja. Tetapi ada juga masalah yang dihadapi harus dengan doa dan puasa, dan masalah yang demikian cukup banyak. Puasa tidak tergantikan oleh hal lain.
Tradisi puasa sudah dilaksanakan oleh umat Israel dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Dalam PL misalnya dibahas 4 peristiwa yaitu Yosafat menang tanpa mengangkat senjata (II Tawarikh 20: 1 – 20); pengawalan surgawi bagi perjalanan Ezra ( Ezra 8 : 21 -23); Ratu Ester: petaka yang membawa kemenangan ; dan Niniwe selamat, Samaria binasa. Keempat peristiwa tersebut menunjukkan kemenangan atau kelepasan karena diberlakukannya puasa secara kolektif, kuasa puasa bersama bahkan hewan ikut puasa.
Doa dan puasa secara serempak memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan pekembangan setiap gereja yang ingin mengikuti pola jemaat Perjanjian Baru. Hanya dengan berdoa dan berpuasa bersama-sama itulah orang-orang Kristen yang merupakan jemaat mula-mula itu menerima pengarahan dan kuasa dari Roh Kudus, sehingga dapat mengambil keputusan-keputusan penting atau melakukan tugas-tugas yang istimewa.
Menurut Derek Prince, berpuasa merupakan suatu bentuk duka cita, yaitu suatu cara untuk merendahkan dan menghukum diri sendiri. Puasa juga merupakan suatu cara untuk menaklukkan tubuh jasmani. Dengan berpuasa yang benar, kita dapat menaklukkan jiwa dan tubuh kita kepada kuasa Roh Kudus.
Derek Prince menegaskan bahwa puasa dimaksudkan untuk membawa perubahan pada pihak manusia, bukan di pihak Allah. Berpuasa tidak pernah mengubah standar kebenaran dari Allah. Tetapi berpuasa akan menghancurkan segala penghalang dalam sifat kedagingan manusia, yang membuat pekerjaan Roh Kudus yang Mahakuasa menjadi terhambat. Dengan disingkirkannya penghambat-penghambat itu, Roh Kudus dapat bekerja dengan leluasa dan sepenuhnya melalui doa-doa yang kita panjatkan.
Menurut Yesaya pasal 58, puasa yang menyenangkan hati Tuhan didasarkan atas motivasi dan sikap yang benar. Motivasi di balik puasa adalah untuk membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk. Puasa harus disertai perbuatan kebajikan yang tulus dan penuh kasih terhadap sesama manusia- terutama mereka yang membutuhkan bantuan materi dan keuangan.
Yesaya juga memberitahukan berkat-berkat yang akan diterima oleh orang yang berpuasa. Mereka akan mendapat berkat kesehatan dan kebenaran (kesalehan); pengabulan doa, berkat tuntunan atau bimbingan dan berkat berupa keberhasilan dalam kehidupan serta berkat berupa pemulihan umat Allah.
Secara ringkas, Derek Prince memberikan petunjuk untuk berpuasa secara pribadi yaitu:
1. Berpuasa harus dilakukan dengan sikap iman yang positif Allah menghendaki semua orang yang mencari Dia memiliki iman.
2. Puasa harus didasarkan keyakinan bahwa menurut Firman Tuhan puasa itu adalah sebagian dari disiplin kehidupan orang Kristen.
3. Berpuasalah ketika kerohanian Anda sedang kuat, jangan pada waktu sedang kendor.
4. Bila berpuasa untuk pertama kalinya, janga melakjkannya dalam jangka waktu yang terlalu lama. Pada waktu belajar berpuasa, cukuplah dengan melewati jam makan sekali atau dua kali saja dalam sehari. Lalu ulurlah waktunya secara perlahan-lahan, samapai Anda dapat berpuasa selama sehari atau dua hari penuh.
5. Selama berpuasa, habiskanlah banyak waktu untuk membaca Alkitab. Bacalah dengan suara keras, dan cobalah menghayati doa-doa, begitu juga puji-pujian dan pengakuan doasa yang terdapat di dalamnya.
6. Ada baiknya untuk menentukan tujuan tertentu yang hendak dicapai dengan berpuasa itu, dan semua itu sebaiknya dicatat.
7. Hindarilah sikap sombong rohani atau mencari perhatian.
8. Waspadalah dengan motivasi Anda selama berpuasa. Hendaknya motivasi dan tujuan Anda selalu berkenan di hati Tuhan.

Supaya berpuasa membawa manfaat jasmani bagi Anda ada beberapa hal yang patut diperhatikan:
1. Tuhan senang apabila Anda merawat tubuh dengan baik, supaya menjadi sebuah tempat tinggal yang bersih dan sehat bagi Roh Kudus.
2. Seandainya Anda mengidap penyakit tertentu dan harus makan obat secara teratur, atau Anda menderita penyakit seperti diabetes atau penyakit paru-paru, sebaiknya Anda meminta nasihat dokter sebelum memutuskan puasa.
3. Pada mulai mulai berpuasa Anda mungkin akan mengalami kondisi fisik yang kurang enak, misalnya pusing-pusing, sakit kepala, rasa mual, dsb. Biasanya itu merupakan gejala yang sehat, karena hal itu menunjukkan bahwa Anda sudah seharusnya berpuasa jauh-jauh hari sebelumnya.
4. Ingatlah bahwa rasa lapar sebenarnya hanyalah suatu kebiasaan dari tubuh kita. Pada permulaan puasa rasa lapar mungkin timbul pada jam-jam makan yang sudah rutin. Tetapi jika Anda menahan lapar, perasaan itu akan hilang sendiri tanpa Anda makan apapun.
5. Berhati-hatilah agar jangan terjadi sembelit (sulit buang air) sehabis berpuasa. Sebelum maupun sesudah puasa, pilihlah makanan yang dapat memperlancar pencernaan seperti buah-buahan segar, atau sari buah; bubur atau havermout.
6. Selama berpuasa biasanya orang hanya minum air putih. Hindarilah minuman yang mengandung teh atau kopi. Tetapi pilihlah pola makanan yang paling cocok bagi Anda sendiri selama berpuasa.
7. Menurut Alkitab, sewaktu-waktu mungkin perlu untuk berpantang seratus persen, baik dari makanan maupun minuman/cairan apa saja. Tetapi apabila Anda tidak minum, jangan sampai lebih dari 72 jam.
8. Akhiri puasa Anda secara bertahap atau berangsur-angsur. Pada waktu Anda berbuka puasa, makanlah makanan yang ringan-ringan saja dan mudah dicerna.
9. Apabila Anda berpuasa selama dua hari atau lebih, biasanya perut Anda akan mulai kempis sedikit.Jagalah agar perut Anda jangan terlalu mengembang kembali.

Buku berjudul Doa dan Puasa Menentukan Masa Depan ini sangat cocok dibaca oleh para pelayan, pendeta, sintua dan setiap anggota gereja. Akan lebih baik juga bila dibaca oleh lembaga-lembaga kategorial untuk diterapkan secara kolektif. (Lamser Aritonang)